free counters

Monday, July 11, 2011

"Lombok, Jangan Iri pada Bali"

KOMPAS/KHAERUL ANWAR Ketenangan Pantai Surga di kawasan Teluk Ekas, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, mengundang para wisatawan untuk mandi, berjemur, dan berselancar. Di antara dinding-dinding tebing pantai ini terdapat pasir putih sehingga para wisatawan leluasa menikmati sinar matahari, bermain air, ataupun menikmati pemandangan di sekitar perairan.

 LOMBOK, KOMPAS.com - Keberadaan provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sering kali disebut sebagai Bali ke-2 di Indonesia. Singkatan NTB pun kerap diplesetkan menjadi "Nasib Tergantung Bali".

Padahal, potensi kekayaan alam yang dimiliki NTB tak kalah dengan yang dimiliki Bali. Bali memang sudah menjadi pulau yang terkenal seantero dunia. Provinsi itu pun pernah menyabet penghargaan Pulau Terbaik di Dunia pada tahun 2009 dari majalah Travel and Leisure, hasil jajak pendapat wisatawan seluruh dunia.

Kini, NTB memang masih belum setenar Bali. Namun, ditargetkan pada tahun 2012, reputasi NTB di tingkat dunia akan bisa berkibar dalam program Visit Lombok Sumbawa 2012.
Terhadap cita-cita NTB yang sudah ada di depan mata ini, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, mengingatkan warga NTB, khususnya yang di Pulau Lombok, untuk tidak perlu iri terhadap prestasi yang diraih tetangganya, Bali.

"Warga Lombok, jangan jealous (iri) sama Bali, mumpung ada pulau terbaik di dunia yang dekat dengan di sini. Maka ambillah ilmu sukses dari Bali," ucap Wacik saat membuka acara "Lombok Sumbawa Pearl Fetsival 2011" di Hotel Grand Legi, Mataram, NTB.

Ia meminta kepada seluruh unsur pemerintahan daerah untuk memperhatikan masyarakat yang hidup di wilayah yang berpotensi sebagai destinasi wisata yang menarik.
"Sekolahkan 50 orang Lombok di sekolah tinggi pariwisata Bali, berikan beasiswa. Suruh dia magang di sektor pariwisata di Bali. Begitu dia sudah dapat ilmu, minta kembali dan mulai gerakkan pariwisata di sini," ungkap Wacik.

Ia mengaku optimis NTB mampu menjadi Bali berikutnya yang sukses mempromosikan sektor pariwisatanya hingga ke berbagai negara. Dalam kesempatan itu, Menbudpar juga mengingatkan bahwa pemprov NTB harus memperhatikan lima faktor utama yang berpengaruh dalam industri pariwisata.

Lima faktor itu yakni alam, budaya, manusia, makanan, dan harga. Seluruh faktor itu nyaris sudah dipenuhi provinsi Bumi Gora ini. Namun, masih ada satu hal yang menjadi sorotan Wacil yakni terkait dengan perilaku masyarakat NTB.

"Janganlah ada tawuran karena itu akan menakutkan para investor. Investor tidak akan mau menanamkan modal pada wilayah-wilayah yang rawan. Saya minta semua warga Lombok untuk sambut Lombok sebagai pintu gerbang pariwisata Indonesia," tandas Wacik.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More