Apakah Taoisme dan dasar kepercayaannya?Taoisme percaya di dalam Tao, dan itulah yang digunakan sebagai namanya. Aktivitas utama Taoisme adalah termasuk belajar, mengembangkan diri, dan mempraktekkan Tao untuk menolong setiap mahluk. Taoisme dimulai dari jaman Kaiisar Kuning sekitar tahun 3000 SM; ia adalah agama asli di China. Buku “Laozi” yang juga dikenal dengan nama “Dao De Jing”, adalah kitab utama Taoisme. Taoisme percaya bahwa Tao adalah wadah dari kekosongan, dan akar dari segala penciptaan, asal muasal kesadaran dan permulaan Langit dan Bumi. Keberanekaragaman fenomena alam muncul dikarenakan Dao, dan lima unsur berasal pula dari Dao. Inti sari dari alam semesta, Ying dan Yang, dan segala macam fenomena di alam semesta ini semuanya adalah manifestasi dari Dao.
Dalam pandangan seorang Taois, terdapat alam-alam semesta lain disamping alam semesta dimana kita berada. Alam-alam semesta ini, seperti 10 Dongtian Agung (Grotto Heavens), 36 Dongtian, dan 72 Fudi (tempat terberkahi), adalah dimana semua Mahluk Surgawi, para suciwan/wati (immortal) dan para Dewa-dewi berada. Dalam pandangan Taoisme, Tao pada awalnya bermanifestasi menjadi 3 macam energi vital (Qi), dan kemudian bertransformasi menjadi 3 Mahasuci dalam Taoisme : Yuanshi (Permulaan Primordial) Yang Mulia Surgawi, Lingbao (Harta Rohani) Yang Mulia Surgawi dan Daode (Dao dan Kebajikan) Yang Mulia Surgawi.Terdapat banyak sekali Mahasuci dan Dewa-dewi di dalam kepercayaan Taoisme. Terdapat begitu banyak pantheon Mahluk-mahluk surgawi. Mereka ini adalah Dewa-dewi yang bertugas pada setiap aspek dari alam dunia dan kemasyarakatan. Beberapa Dewa-dewi bertanggung jawab terhadap kejadian-kejadian besar di Alam, seperti Tiga Pejabat (San Guan Dadi) yang mana adalah para Dewa yang bertugas terhadap alam Surga, Bumi, dan Air; dan Dewa-dewi lain bertugas terhadap tugas-tugas kecil seperti Dewa Pintu, Dewa Dapur.Dasar kepercayaan lainnya di dalam Taoisme adalah bahwa manusia dapat mengatasi kematian dan mencapai keabadian. Karena Tao adalah abadi dan siapa saja yang dapat mencapai dan menyatu dengannya, maka dapat memperoleh hidup yang abadi. Proses ini yang juga disebut sebagai De (seperti disebutkan dalam Dao De Jing), yang mana berarti “mencapai” atau memperoleh Dao.Kesimpulannya adalah, Taoisme menjunjung tinggi kehidupan dan mengejar panjang umur; ia percaya bahwa setiap manusia dapat mencapai keabadian dan pencerahan spiritual melalui doa-doa dan praktek-praktek pengolahan spiritual tertentu. Ia mempercayai bahwa seseorang tetap dapat menikmati kehidupan di dunia ini dan sekaligus menjalankan praktek spiritual untuk kembali ke Dao – sumber dari segala kehdiupan. Pencapaian keabadian (immortality) ini dilakukan manakala seseorang masih memiliki tubuh fisik dan kemudian mencapai alam Ketuhanan dan Dewa-dewi untuk selama-lamanya hidup berbahagia.
2. Apakah Taoisme asli berasal dari China?Ya, Taoisme berawal dari Kaisar Kuning, yang kemudian dikembangkan menjadi filosofi oleh Laozi dan diorganisasikan oleh Zhang Daoling menjadi agama formal. Para sarjana besar pada jaman Negara Berperang dan dari dinasti Qin dan Han, semuanya menghormati dan menyebarluaskan ajaran dari Kaisar Kuning dan Laozi. Semenjak dinasti Tang dan Song dan seterusnya, Taoisme menjadi dihormati dan populer dipelajari dan dipraktekan di kalangan masyarakat seluruh China. Taoisme dikenal sebagai agama untuk umum dikenal pada jaman dinasti Tang (618 – 906 M), sebelum itu hanya dikenal sebagai ajaran Kaisar Kuning atau Laozi, meskipun Taoisme sangat populer sekali pada masa-masa itu.
3. Mengapa Taoisme meggunakan nama Tao?Taois mempelajari, mempercayai, mewarisi dan mengembangkan Dao sebagai tugas utama mereka. Dalam buku “Dian Lun”, dikatakan bahwa “Taois adalah para praktisi yang sepenuh hati mengambil hal-hal yang berkaitan dengan Taoisme sebagai misi mereka sepanjang hidupnya.”4. Apakah Tao dan Te?Tao sebagaimana yang diajarkan oleh Laozi, adalah konsep inti dalam agama Tao. Mengambil kemurnian dan ketenangan sebagai tujuannya, kekosongan dan sunyata sebagai dasarnya, kelembutan dan kerendah-hatian sebagai alatnya. Tao disebut sebagai sumber dan asal muasal dari alam semesta, mencakup segala-galanya; ia maha hadir; ibu dari segala macam ciptaan. Dalam Tao Te Ching dikatakan “Dao melahirkan yang satu, yang satu melahirkan dua, dua melahirkan tiga, dan tiga melahirkan sepuluh ribu (banyak tak terhingga) macam benda”. Dalam pandangan Laozi, Taoi berarti sifat hakiki dari segala macam hal, sifat hakiki dari seluruh alam semesta, dan merupakan hukum dari alam semesta yang terlihat dan yang tak terlihat. Oleh karena itu, Tao menempatkan segala sesuatu dan segala mahluk dalam suatu tempat yang sederajat di depan Yang Maha Kuasa.Taoisme percaya bahwa setiap manusia memiliki hak untuk mempercayai Taoisme tanpa membedakan, dan setiap mahluk memiliki kemampuan untuk mempelajari dan mencapai Tao.Taoisme percaya bahwa manakala Dao menyebar, maka muncullah Energi Vital (Qi); manakala ia mengumpul maka terwujud menjadi Sang Hyang Maha Agung (Tai Shang). Dao juga dikenali sebagai “sang alam”, “kesunyataan” atau “yang tak bernama”. Taoisme mempercayai bahwa Laozi adalah Laojun ( salah satu dari tiga prinsip Ketuhanan tertinggi dalam Taoisme). Ia adalah Tao itu sendiri, dan ia adalah Bapa dari segala macam energi; ia merupakan esensi dari Langit dan Bumi”. Laozi dipersonifikasikan sebagai perwujudan dari Tao itu sendiri.Te adalah konsep inti lainnya dalam Taoisme. Tao dan Te adalah dua aspek dari satu hal. Dalam Tao Te Ching, Te seringkali diartikan sebagai kata lain dari Tao. Ia adalah separuh bagian lain dari kesatuan. Dalam kitab Taoisme yang lain, seperti “Kitab Kemurnian dan Keheningan”, Te juga diartikan sebagai kebajikan seseorang, tingkah laku pribadi dan tujuan dari seorang Taois untuk mencapainya. Oleh karena itu, dalam kepercayaan dan praktek Taois, seseorang harus mengakumulasi dan memupuk kebajikan (Te) sebagai landasan untuk membina Tao.Apa saja yang bersesuaian dengan Tao, adalah bersesuaian dengan Te. Manakala seseorang atau suatu masalah bersesuaian dengan Te, maka ia sering disebut sebagai “You De”, secara harafiah berarti “memiliki Te”; dan manakala seseorang atau suatu hal bertentangan dengan Te, maka disebut “Wu De”, secara harafiah berarti “tidak memiliki De”. Dalam kata pengantar kitab yang disebut “Xi Sheng Jing” (Kitab Pengangkatan ke Barat), tertulis “manakala berbicara dalam konteks pribadi seseorang, maka Tao disebut Te”.Menurut standar dari Tao, ketika seseorang memupuk Te dalam tubuhnya, Te-nya menjadi otentik. Manakala sebuah keluarga memupuk Te, maka Te menjadi berkelimpahan. Manakala sebuah desa bertumbuh di dalam Te, maka Te menjadi terhormat. Ketika sebua negara memupuk Te, maka Te menjadi luar biasa. Ketika semua dibawah atap langit mengembangkan Te, maka Te menjadi universal. Taoisme sangat menekankan pembinaan Tao dan Te, dan memandang ini sebagai dasar dari segala aktivitas individual, keluarga, negara ataupun dunia. Tujuannya adalah, membuat Tao dan Te menjadi universal, kita akan memiliki perdamaian dan cinta kasih tersebar ke seluruh penjuru dunia.Terdapat dua jenis Te, Yin Te ( Te yang tersembunyi) dan Yang Te (Te yang terlihat). Yin Te adalah kebajikan atau jasa seseorang yang tidak diketahui oleh orang lain. Yang Te adalah sebaliknya. Taoisme lebih menjunjung tinggi Yin Te daripada Yang Te; mendorong orang untuk mengembangkan diri, untuk mengakumulasi Te, untuk banyak berbuat kebajikan betapa pun kecilnya terlihat.
5. Apakah yang disebut Tiga Pusaka (San Bao) dalam Taoisme?Aslinya, “Tiga Pusaka” merujuk pada tiga prinsip Ketuhanan di Surga : Yuqing atau Yang Mulia Surgawi Tianbao, Shangqing atau Yang Mulia Surgawi Lingbao, dan Taiqing atau Yang Mulia Surgawi Shenbao.Karena Taoisme adalah berhubungan dengan pembelajaran, pembinaan dan pengamalan Tao, maka “Tiga Pusaka” ini sering dijelaskan dalam hal di bawah ini.Untuk orang yang sedang dalam proses belajar Dao (xie Dao), maka “Tiga Pusaka” berarti Tao itu sendiri, Kitab-kitab Tao, dan Guru-guru Tao. Seseorang harus berlindung kepada “Tiga Pusaka” tersebut untuk diakui sebagai seorang Taois.Untuk seseorang yang dalam proses pembinaan Dao (xiu Dao), maka “Tiga Pusaka” berarti Jing, Qi dan Shen, atau di dalam kata lain : esensi seseorang, energi vital dan kesadaran spiritual. Ketiga pusaka ini berada dalam diri sendiri dan harus dikumpulkan dan diolah sehingga mencapai Dao.Untuk seseorang yang dalam proses pengamalan Dao (xing Dao), maka “Tiga Pusaka” ini berarti : cinta kasih, sikap sederhana dan kerendah-hatian. Ketiga hal ini merupakan pusaka yang harus diamalkan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat untuk mengembangkan Dao.Versi tentang “Tiga Pusaka” dalam “Dao De Jing” adalah “Saya memiliki tiga pusaka, mereka adalah cinta kasih, kesederhanaan dan ‘tidak-berani-untuk menjadi –yang-nomor-satu’.”6. Apakah yang disebut Taoisme Wu-Dou-Mi (lima gantang beras)?“Dou” adalah sebuah wadah yang cukup besar yang digunakan untuk mengukur volume dari bijih-bijihan. Wu-Dou-Mi berarti lima Dou dari beras. Taoisme aliran Wu-Dou-Mi adalah sebuah cabang Taoisme yang penting dan didirikan oleh Zhang Daoling di dinasti Han-Timur (25 – 220M). Zhang Daoling belajar Dao di gunung Heming, dan dikatakan bahwa ia belajar secara langsung dari Laozi. Zhang Daoling mengajak setiap orang untuk bergabung dengan organisasinya, dan setiap pasien yang diobatinya membayarnya dengan lima gantang beras. Ia merawat pasiennya dengan menggunakan jimat dan air suci. Di jaman kemudian masyarakat menghormatinya dengan panggilan “Tianshi” atau “Guru Langit”.Organisasi keagamaan yang didirikan oleh Zhang Daoling ini cukup besar dan sistematis; ia memiliki 24 pusat kekuasaan yang disebut “Zhi” (pengatur). “Zhi” adalah tempat dimana masalah-masalah keorganisasian ditangani dan dimana aktivitas upacara keagamaan dilaksanakan.Taoisme Wu-Dou-Mi melaksanakan tiga macam upacara umum ang diikuti oleh para umatnya dan para pasiennya. Pertama dan yang paling umum adalah meditasi dalam keheningan untuk menyesali dan mengaku dosa yang telah dilakukan di masa lampau. Kedua, pelayanan doa untuk mengekspresikan kemauan untuk menerima semua konsekwensi dari semua kesalahan yang telah dilakukannya. Ketiga, pelayanan pemujaan dalam nama Laojun dan para Dewa/i yang ada di tempat itu.Taoisme Wu-Dou-Mi menghormati Laojun sebagai prinsip Ketuhanan yang tertinggi, dan memproklamirkan bahwa Laojun adalah personifikasi dari Tao. Taoisme Wu-Dou-Mi sering juga disebut sebagai aliran Taoisme Tianshi Selatan . Pada masa berikutnya, Taoisme Tianshi Selatan , bersama-sama dengan Taoisme Tianshi Utara, Taoisme Shangqing dan Taoisme Lingbao, bergabung dalam sebuah sekte baru Taoisme yang disebut Taoisme aliran Zhengyi (Ortodoks Satu).
7. Apakah yang disebut Taoisme Tai-Ping?Taoisme aliran Tai-Ping adalah aliran Taoisme awal yang termasuk penting , didirikan oleh Zhangjiao di sekitar tahun 172-178M. Taoisme Tai-ping mengambil kitab “Tai-Ping Jing” sebagai kitab utamanya. “Tai-Ping” berarti kedamaian, “Tai-Ping Jing” berarti Kitab Perdamaian.Ketika Taoisme aliran Tai-Ping didirikan pada masa dinasti Han-Timur, kondisi kerajaanwaktu itu sangat korup, masyarakat dalam kekacauan dan rakyat yang putus asa mengharapkan kedamaian dan kehidupan yang makmur. Dengan menggunakan kata perdamaian sebagai namanya, Taoisme Tai-Ping sangat sukses menarik banyak pengikut, terutama dari kalangan masyarakat miskin dan membutuhkan.Zhangjiao membagi organisasinya menjadi 36 cabang, yang mana mengontrol 36 area di seluruh penjuru negeri. Zhangjiao menamakan dirinya “Da Xian Liang Shi” atau “Master Kebijaksanaan Besar”, dan menamakan pemimpin setiap cabangnya sebagai “Qu Shuai” atau “Jendral Kanal”.Ritual secara umum banyak dilaksanakan di dalam Taoisme aliran Tai-Ping, dimana semuanya dihubungkan dengan penyembuhan penyakit. Dalam sebuah ritual, “Master Kebijaksanaan Besar” atau para “Jendral Kanal”-nya menggunakan tongkat 9 ruas, yang mana menyimbolkan statusnya, bersama-sama dengan pembacaan pemberkatan air dan kemudian membagikannya kepada masyarakat untuk di minum. Jenis ritual lainnya adalah meminta para pengikut untuk mengaku dosa dan bertobat dengan cara berlutut.Di tahun 184M, setelah persiapan yang hati-hati, Zhangjiao memulai suatu gerakan yang disebut “Gerakan Sorban Kuning” yang ditujukan untuk menggulingkan pemerintah. Gerakan ini gagal dan kemudian Taoisme aliran Tai-Ping dilarang sehingga para pengikutnya hanya melakukan aktivitas di bawah tanah.8. Apakah yang disebut Taoisme Zhen-Da?Kata “Zhen-Da” berarti “Benar dan Agung”. Taoisme aliran Zhen Da juga disebut “Da-Dao-Jiao” atau Taoisme Agung. Taoisme Zhen Da diciptakan oleh Liu De Ren pada abad ke-13.Dalam prakteknya, Taoisme Zhen-Da menekankan beberapa konsep dasar yang digarisbawahi oleh Laozi dalam “Dao De Jing” yaitu “menjaga kemurnian, ketenangan dan non-aksi”, “meruntuhkan keegoisan dan nafsu keinginan”, “mengembangkan hidup hemat dan tanpa bersaingan”, dsb. Cabang sekolah ini menekankan kerendah-hatian dan kesederhanaan dalam diri seseorang, dan menggarisbawahi kemurah-hatian kepada orang lain. Aliran ini tidak menganjurkan penggunaan dan pengeksploitasian kekuatan gaib, dan bahkan tidak menganjurkan ide-ide untuk mencapai panjang umur dan keabadian.Taoisme Zhen-Da disukai oleh beberapa dari para Kaisar di jaman itu, dan cukup populer di sekitar lebah sungai Kuning dan Cina Selatan. Dalam perkembangan sejarah selanjutnya, Taoisme Zhen-Da melebur dalam Taoisme Quan-zhen.9. Apakah yang disebut Taoisme Tai-Yi?Taoisme Tai-Yi diciptakan oleh Xiao Bao Zhen di awal dinasti Jin. Taoisme Tai-Yi percaya dalam konsep “Yang Satu”, yang mana berarti bahwa kebenaran sejati yang tertinggi dan murni hanyalah satu. Ia menekankan bahwa umat hanya cukup untuk mengikuti “Yang Satu” untuk mencapai Tao, yaitu adalah “Kelembutan”.Semua pengikut Taoisme Tai-Yi menggunakan nama belakang yang sama “Xiao” yang mana merupakan nama marga dari pendirinya, sebagai cara untuk memberi hormat. Para pengikutnya menggunakan cara pembuatan jimat dan pembacaan mantra untuk menolong orang. Praktek khusus ini menjadikan aliran Taoisme Tai-Yi menjadi cukup unik di antara yang lainnya. Taoisme Tai-Yi berkembang pada masa dinasti Yuan dikarenakan dukungan penghargaan yang diberikan oleh keluarga kerajaan. Setelah melalui 6 atau 7 generasi secara sukses, ia kemudian melebur dalam aliran Taoisme Zheng-yi.10. Apakah yang disebut Taoisme Zheng-Yi?Ia dikenal sebagai “Zheng-Yi-Jiao” atau “Zheng-Yi-Pai”. Taoisme aliran Zheng-yi didirikan pada abad ke-2 masehi, dan waktu itu dikenal sebagai Taoisme Wu-Dou-Mi. Pada masa dinasti Yuan, sekitar abad 13 – 14 masehi, banyak aliran Taoisme dari berbagai macam sekte melebur ke dalam Taoisme Wu-Dou-Mi, yang kemudian diikuti oleh perubahan nama menjadi “Zheng-Yi-Jiao” yang mana digunakan hingga hari ini. Semenjak saat tersebut, perguruan Taoisme di China dikategorikan menjadi bagian dari Taoisme Zheng-Yi atau Taoisme Quan-zhen.Pemimpin tertinggi atau sesepuh dari Taoisme “Wu-Dou-Mi” disebut sebagai Tianshi (Guru Langit). Generasi ke-35 dari Tianshi mendapat restu dari Kaisar untuk memimpin sebagian besar organisasi Taois di seluruh negeri, termasuk hak untuk memimpin tiga perguruan besar tentang mantra dan jimat. Di masa kemudian, di dinasti Yuan, Tianshi generasi ke-36 diberikan kekuasaan untuk memimpin seluruh organisasi Taois di China Selatan, dan Tianshi generasi ke-38 mendapat mandat untuk memimpin ketiga macam perguruan tentang mantra dan jimat.Setelah ketiga seri pengaturan di atas, semua perguruan di bawah kategori “mantra dan jimat” menjadi bagian dari Taoisme aliran Zheng-yi. Kesamaan dari berbagai macam perguruan di bawah Zheng-Yi-Jiao adalah : mereka semua memakai kitab “Zheng-Yi-Jing” sebagai kitab utama, dan mereka mempraktekkan pemujaan kepada para xian (immortal), pembacaan keng (incantations), praktek jimat (Hu), pengusiran roh-roh jahat, dan pelayanan doa.Taois aliran Zheng-Yi tidak diharuskan untuk tinggal di biara Taois, ataupun diharuskan untuk hidup selibat.11. Apakah yang disebut Taoisme Quan-zhen?Didirikan pada abad ke-12 pada masa dinasti Jin oleh Wang Chong Yang. Kemudian pada masa dinasti Yuan (abad ke-12 – 13M) semenjak itu ia menjadi salah satu dari dua sekte utama dalam Taoisme.Wang mendirikan Taoisme Quan-zhen selama dalam perjalanan kelilingnya pada tahun 1167. Wang percaya bahwa seseorang perlu merealisasikan dirinya dan menemukan kembali jati dirinya. Ia berpendapat bahwa ketiga agama besar di China (Daoisme, Buddhisme, dan Konfusianisme) pada dasarnya adalah sama dan tidak boleh dipisah-pisahkan, karena mereka semua percaya pada kejujuran, diri yang sejati, ketidakegoisan, dan pantangan. Dalam organisasi Wang, para pengikutnya memuja ketiga pendiri dari tiga agama, Laozi untuk Daoisme, Konfusius untuk Konfusianisme, dan Buddha untuk Buddhisme.Taoisme Quan-zhen dari Wang juga disebut sebagai Silsilah Utara dari Taoisme Quan-zhen karena aktif di wilayah utara dari negeri China. Silsilah Utara menghasilkan sukses besar dan mencapai pncaknya pada masa murid Wang yang bernama Qiu Chu Ji. Qiu Chu Ji dan Taoisme Quan-zhen dibawah pimpinannya sangat dihargai dan dihormati oleh pemimpin Gengis Khan. Ia memberikan mandat kepada Qiu Chu Ji gelar “Yang Abadi” dan menugaskan Qiu untuk memimpin agama Tao di seluruh negeri.Dikarenakan dukungan dari pemerintah, Taoisme Quan-zhen berkembang sangat pesat di seluruh negeri dan menjadi sangat populer. Banyak sekte Taois lainnya yang kemudian meleburkan diri ke dalam Taoisme Quan-zhen, termasuk sekte yang sangat berpengaruh yang disebut “Silsilah Selatan”.Baik Silsilah Utara maupun Silsilah Selatan menekankan pada pembinaan diri menuju Dao alih-alih pembacaan mantra / keng dan jimat. Tetapi terdapat perbedaan menyolok diantara dua silsilah tersebut. Misalnya, manakala berhubungan dengan pembinaan diri, Silsilah Selatan melakukan pemurnian tubuh dan pencapaian panjang umur dengan melalui peningkatan batin seseorang; dan Silsilah utara melakukan langkah yang sebaliknya. Terlebih lagi, Silsilah Selatan menganjurkan para pengikutnya untuk berdiam di tengah keramaian masyarakat dan untuk tidak menunjukkan keistimewaan di tengah-tengah publik, manakalah Silsilah Utara menganjurkan para pengikutnya untuk menjadi rahib dan tinggal di biara.Silsilah Selatan memiliki warisan kitab-kitab yang kaya dan mengembangkan teori yang sangat lengkap serta sistem dari praktek. Aliran Utara juga sistematis, dan memiliki pengaruh yang sangat besar sepanjang sejarah.
12. Apakah yang dimaksud dengan Cheng-fu?Cheng-fu secara harafiah berarti “sebab-akibat”. Konsep ini pada dasarnya berarti bahwa manakala seseorang melakukan sesuatu maka para generasi penerusnya akan mendapatkan konsekwensinya. Ketika perbuatan itu positif maka konsekwensinya juga akan positif, sedangkan manakala perbuatanya negatif maka akibatnya juga akan negatif.13. Apakah yang dimaksud dengan “Shou-Geng-Shen”?Dalam Taoisme, orang-orang percaya bahwa terdapat tiga Roh-Mayat di dalam setiap diri kita. Pada hari Geng-shen, semasa kita tertidur lelap, Roh-Mayat ini akan pergi ke langit untuk melaporkan perbuatan-perbuatan salah.Terdapat banyak metode untuk mencegah mereka melakukan hal demikian, melalui pengobatan, pembacaan mantra, jimat, dsb. Tetapi yang paling populer adalah metode yang disebut “Shou Geng-Shen”. “Shou” berarti “memegang” dalam bahasa Chinese, disini berarti “berjaga melek” . Tanpa tidur seharian selama 24 jam pada hari Shou-Geng, roh –roh ini tidak akan mendapatkan kesempatan untuk meninggalkan tubuh kita dan melaporkan hal-hal yang buruk.Tiga Roh-Mayat ini juga memiliki nama populer lain, dan proses untuk menghentikannya adalah melalui apa yang disebut “membunuh tiga roh mayat”.
14. Mengapa Taoisme mengajarkan konsep “Wu-wei”?Konsep dari Wu-wei secara literal berarti “tidak berbuat” (non-aksi), atau “tidak untuk suatu tujuan”, berasal dari kitab “Dao De Jing” dimana dikatakan “Oleh karena itu Sang Master bertindak tanpa berbuat apa pun dan mengajar tanpa berkata apa pun”, dan “praktekkanlah non-aksi, maka segala sesuatu akan berada pada tempatnya masing-masing”.Di awal-awal perkembangan Taoisme, “Wu-wei” dianggap sebagai landasan untuk memahami Tao, untuk memahami jantung dari alam semesta, dan untuk mencapai kedamaian. Dalam buku “Huai Nan Zi – Yuan Dao” dikatakan “Makna dari Wu-Wei adalah bertindak tidak mendahului alam, Makna dari Wu-Bu-Wei adalah bertindak merespon dari alam”.Pada masa dinasti Wei-Jin dan selanjutnya, “Wu-Wei” menjadi dasar dari pandangan sosiologis Taois. Dalam buku “He Shang Gong : Laozi Ditafsirkan”, dikatakan, “Jalan dari Dao adalah Wu-Wei. Amalkan itu ke dalam dirimu sendiri, dan semangat akan terangkat; amalkan itu ke negara, dan rakyat akan menikmati manfaatnya”.15. Mengapa Daoisme menganjurkan konsep “Qing-Jing”?Qing berarti kemurnian atau kebersihan, dan Jing berarti keheningan atau ketenangan. Taoisme percaya bahwa Qingjing adalah dasar dari Dao. Hanya pada kondisi Qingjinglah maka Dao akan berada. Konsep dari Qingjing adalah akar dalam Dao De Jing.Dalam buku “Shi Ji” bagian “Kata Pengantar oleh Tai Shi Gong”, tertulis “Dengan Wu-Wei Li Er (Nama lain dari Lao Zi) menjadi tercerahkan; dengan Qingjing Lie Er menjadi benar”. Taoisme meletakkan titik berat pada Qingjing, dan alasan dalam mempelajari Qingjing seseorang akan mudah mencapai Tao dan menguatkan kehendak untuk mencari Kebenaran Tertinggi.Kitab-kitab klasik Taois lainnya mengindikasikan bahwa Langit dan Bumi adalah perwujudan yang terbaik dari Qingjing. Oleh karena itu, Taois seyogyanya mengambil mereka sebagai teladan, dan bertindak dalam Qing-Jing dan Wu-wei. Hanya dengan demikian maka seseorang baru mendapat kesempatan untuk memperoleh Tao.Sebuah persyaratan untuk menjadi Qingjing adalah seseorang pertama kali harus bersikap Wu-Wei dan melakukan renunsiasi terhadap dunia (mengambil jarak dengan nafsu duniawi).
16. Mengapa Taoisme menganjurkan konsep “Gua-Yu”?Gua-Yu berarti mengurangi nafsu keinginan, memberi implikasi bahwa Taois selayaknya mengurangi keinginan-keinginannya yang terus menerus muncul dan menjalankan sila (berpantang). Pada Bab 19 dari “Laozi” dikatakan bahwa untuk mengatur masyarakat maka diajukan ide tentang pola hidup sederhana, tidak egois, dan mengurangi nafsu (Gua-Yu) harus dijalankan. Daoism menjadikan Gua-Yu sebagai salah satu konsep yang paling penting untuk mengatur tata laku dan pola hidup Taois.Semenjak dinasti Tang, sekitar 1000 tahun yang lalu, konsep Gua-Yu diterapkan pada kultivasi internal Taois (neidan). Dipercaya bahwa seseorang harus menjaga hatinya agar tak terpolusi oleh materi adan ambisi duniawi, serta pikirannya tidak tergoyahkan dari aktivitas-aktivitas, maka barulah ia dapat mencapai titik tertinggi dari Gua-Yu yang disebut “Wu-Yu”, dalam kata lain adalah “Tanpa Nafsu / Keinginan”.Dalam Dao-De-Jing, konsep Gua-Yu tidak lah berarti “tanpa keinginan” akan tetapi lebih diartikan sebagai “hanya memenuhi kebutuhan2 yang perlu saja secukupnya”.17. Mengapa Taoisme menganjurkan konsep “Bu-Zheng”?Buzheng berarti “tidak bersaingan”. Konsep ini dalam Daoisme bermakna bahwa seseorang selayaknya mengikut aturan alam dan tidak bersaingan secara sengaja tanpa alasan-alasan yang layak. Ini adalah aturan dimana segala sesuatu di alam semesta itu berjalan secara natural dan manusia sudah selayaknya mengikutinya.Dalam buku “Lao Zi Xiang Er Zhu” dikatakan, “Seorang suciwan tidak bersaingan dengan orang-orang awam, dan manakala persaingan muncul, suciwan akan menarik diri ke gunung”. Dikatakan “Seseorang yang mencari kehidupan abadi tidaklah bekerja untuk dirinya sendiri demi keuntungan dan kenikmatan tubuh, ataupun tidak menyumbangkan pahala kepada kaisar demi hormat dan kemuliaan, dan ia harus tinggal jauh dari kemewahan dan tidak bersaingan dengan para orang awam”.Dalam Kitab Klasik “Yun Ji Qi Jian”, dikatakan, “Laozi telah mengatakan bahwa Tao Langit adalah menghidupi daripada melukai, Tao para suciwan adalah berbuat daripada bersaingan. Oleh karena itu, ia yang bersaingan dengan waktu akan sejahtera, ia yang bersaingan dengan orang lain akan musnah”. Taois yang mengikuti prinsip “Bu-Zheng” bukan saja demi kerendah-hatian, tetapi itu juga menunjukkan sikap kemauan seseorang terhadap kebajikan. Dengan “Bu-zheng” seseorang dapat meraih sukses yang sejati dan mengembangkan teladan. “Bu-Zheng” adalah sikap hening , tetapi sekaligus merupakan alat komunikasi yang sangat dahsyat; sikap ini menandakan ketinggian rohaniah dan kebijaksanaan seseorang.18. Bagaimana Taoisme menjelaskan konsep “Tian-Ren-Gan-Ying”?“Tian” adalah kata yang berarti “langit” atau “Surga”, “Ren” berarti “manusia”, dan “Gan-Ying” berarti “pengaruh”. Taoisme percaya bahwa Tao Langit, Tao Alam dan Tao Kemanusiaan saling memiliki inter-koneksi dan berhubungan.“Tian-Ren Gan-Ying” adalah suatu konsep penting di dalam Taoisme. Konsep “Tian-Ren Gan-Ying” melingkupi tiga aspek. Pertama, Daoism percaya bahwa manusia dan alam sekitarnya saling memiliki keterkaitan : setiap bagian dari tubuh manusia memiliki kemiripannya dengan alam, demikian juga fungsi-fungsinya. Oleh karena itu, pengaturan tatanan kemasyarakatan memiliki kemiripan dengan mengatur rawat tubuh , yang mana mengikuti aturan (Tao) Langit.Kedua, Taois percaya bahwa para suciwan (xian) dan orang awam memiliki saling keterkaitan: dengan mempraktekkan pengolahan dalam, dan pembinaan diri, seseorang dapat mencapai Tao, mencapai esensi dari alam dan memiliki kehalusan hubungan dengan Langit dan Bumi. Ketiga, Taoisme percaya bahwa manusia dibawah pengawasan terus menerus dari Langit: oleh karena itu haruslah menjaga perilaku baiknya dan integritasnya setiap waktu.
19. Apakah arti konsep “Xian-Dao-Gui-Sheng” dan “Wu-Liang-Du-Ren”?“Xian-Dao-Gu i-Sheng” berarti Tao menghargai setiap bentuk kehidupan. Taoisme adalah tentang kehidupan abadi dan percaya bahwa semua kehidupan dapat mencapai kekekalan. Oleh karena itu, semua kehidupan adalah berharga dan harus dihormati. Taoisme menentang setiap bentuk pembunuhan dan bunuh diri.“Wu-Liang-Du-Ren” berarti menolong yang lain dari jalan yang menuju kehancuran. Dikarenakan setiap kehidupan adalah berharga dan dapat mencapai kekekalan, perbedaannya hanyalah dalam kecepatannya untuk mencapai tujuan akhir itu, oleh karena itu Taois harus mencoba untuk mencerahkan lingkungan di sekitarnya.20. Apakah “Ji-Shi-Li-Wu” dan “Qi-Tong-Ci-Ai”?“Ji-Shi-Li-Wu” adalah sikap mencintai setiap kehidupan dan menolong dunia. “Qi-Tong-Ci-Ai” berarti cinta kasih universal. Ini adalah dua macam sikap yang harus dipunyai oleh seorang Taois.Dengan membantu dunia dan mencintai secara universal, seseorang tidak hanya berguna untuk yang lainnya tetapi juga dapat membantu dirinya untuk mengembangkan diri menuju pencapaian Dao.Seorang yang mencapai keabadian (immortal) seperti Ge Hong, pernah berujar kepada muridnya, “Alasan bahwa kalian terikat pada Bumi dan tidak dapat mencapai tataran Abadi di Surga adalah karena kalian tidak cukup melakukan kebajikan kepada dunia pada masa-masa kehidupan lampau, dan anda hanya berpikir tentang diri kalian sendiri untuk kepentingan pencerahan pribadi”.
21. Apakah landasan filosofis dari Taoisme?Filosofi Taois memiliki akar pada kitab “Yi-Jing”. Yi-jing adalah kitab klasik Tiongkok, dan dikatakan bahwa kondisi “Wu-Ji” (kekosongan) memunculkan “Tai-Ji” (kesatuan); “Tai-Ji” memunculkan “Liang-Yi” atau keseimbangan-dari-yang-dua; “Liang Yi” memunculkan “Si-Xiang” atau Empat Pembedaan; “Si-Xiang” memunculkan “Ba-Gua” atau Delapan Trigram.Taoisme percaya bahwa dunia dibentuk dari Yin dan Yang pada tataran yang paling mendasarnya. Di atas Yin dan Yang terdapat Lima Elemen (Logam, Kayu, Air, Api, dan Tanah) yang mana muncul dari interaksi dari yang dua, dan Lima Elemen inilah yang bertanggung jawab terhadap formasi dari alam semesta dan semua ciptaannya di dalamnya. Lima Elemen ini juga bertanggung jawab terhadap jalannya keteraturan di dalam alam semesta.Dalam “Dao-De-Jing” dikatakan “Tao melahirkan Satu, Satu melahirkan Dua, Dua melahirkan Tiga, dan Tiga melahirkan sepuluh ribu benda”.22. Apakah ide pusat dari Taoisme?Ide yang paling inti dalam Taoisme adalah Taiji yang didasarkan oleh “Yi-Jing”. Idea paling inti dalam Daoisme diilustrasikan dalam kitab klasik “Wu-Jing”, salah satu dari lima kitab dasar Taoisme.23. Apakah lima kitab utama dalam Taoisme?Mereka adalah :• “Yin Fu Jing” oleh Kaisar Kuning (Huang Di)• “Dao De Jing” oleh Laozi• “Nan Hua Jing” oleh Zhuang Zi• “Huang Ting Jing” ole Jing Jue Hou Sheng Jun• “Wen Shi Jing” oleh Guan Yin Zi
24. Apakah gagasan utama yang terdapat dalam “Dao De Jing”?“Dao De Jing” terdiri dari dua bagian : bagian tentang Tao dan bagian tentang Te, total menjadi 81 bab. “Dao De Jing” mengajarkan gagasan tentang “kealamiahan, kemurnian, ketenangan dan Wu-Wei”. Ia dianggap sebagai karya Taoisme yang paling penting.25. Apakah yang dimaksud dengan “jimat” (Hu)?Jimat (Hu) adalah goresan kuas yang tertulis menggunakan tinta yang mengandung mineral untuk mengusir kekuatan jahat. Mereka digunakan untuk berkomunikasi kepada Dewa-dewi untuk meminta perlindungan, untuk memerintahkan roh-roh, dan untuk mengusir setan. Mereka digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Hu ditulis oleh seorang Pendeta Taois.26. Apakah yang dimaksud dengan ritual “Zhai-jiao”?“Zhai” berarti makanan vegetarian, dan “Jiao” berarti doa/ ritual persembahan. Sebelum dilaksanakan ritual “Zhai-jiao” seseorang haruslah mempersiapkan diri dengan melaksanakan pola vegetarian selama beberapa hari, dan selama ritual seseorang diminta untuk berdoa dan membuat persembahan manakala memohon berkah dan mengusir malapetaka. Ritual ini biasanya dilakukan di kuil Taois.27. Apakah yang dimaksud dengan ritual “Lian-Du”?Taoisme percaya bahwa dengan menggunakan Pengolahan Dalam (neidan) dan Hu, seseorang dapat membebaskan roh yang mati dari karma buruk dan penderitaannya. “Lian-Du” adalah ritual yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu.
28. Bagaimanakah ritual “Persembahan Dupa” dilakukan?Terdapat dua macam ritual “Persembahan Dupa”. Satu dilakukan oleh Dian-Zhu atau Petugas Altar. Dalam jenis ritual ini, Dian-Zhu akan menyalakan tiga dupa (hio) panjang saling berjajar satu dengan yang lainnya. Jarak antara tiap dupa tidak boleh lebih dari satu inci atau mereka tidak akan diterima oleh para Dewa-dewi.Jenis yang kedua adalah dilakukan oleh Petugas Kuil, tuan rumah dari upacara atau seorang pendeta dengan rangking tinggi. Tiga inci dupa dari kayu cendana digunakan sebagai dupa. Ritual jenis ini secara normal dilakukan pada masa berkabung.Persembahan dupa secara normal disertai dengan membungkuk dan “kowtow” (berlutut dan menyentuhkan kepala ke lantai beberapa kali) yang dilakukan oleh pendeta beserta para pengiringnya dalam ritual. Hormat membungkuk biasanya dilakukan oleh Taois satu sama lain.Ritual “Kowtow” dilakukan dalam set sebanyak tiga atau sembilan. Satu set dilakukan seperti ini: pertama membungkuk kemudian dilanjutkan dengan kowtow sebanyak tiga kali dan diakhiri dengan membungkuk satu kali. Suatu set seperti ini sering disebut sebagai “Li”. Dalam acara-acara penting maka “Li” harus dilakukan dalam kelompok tiga.Ketika melakukan “Kow tow” seseorang harus berlutut dan tangan kiri memeluk tangan kanan, telapak tangan menghadap bawah dan kemudian merendahkan kepala hingga menyentuh punggung tangan tiga kali.29. Mengapa Taois melaksanakan puja doa setiap pagi dan malam?Kitab “Klasik Pagi dan Malam” adalah dua kitab suci penting bagi Taois yang mencatat prinsip-prinsip Taois dan tata sila dan tingkah laku. Semua Taois sudah selayaknya menjalankan panduan dari kedua kitab ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang Dao dan mencapai tujuan dari kultivasi.Taoisme juga percaya bahwa seseorang membutuhkan tiga koneksi. Pertama, adalah melalui pembacaan kitab suci “Kemurnian dan Ketenangan” dalam ritual pagi, seseorang mengaku perbuatan salahnya dan berdoa untuk kebajikan dunia, sehingga dengan cara ini membangun koneksi dengan dunia kekal. Kedua, dengan membaca “Jiu Ku Jing” dalam ritual malam, untuk membantu para roh dan hantu untuk memutus penderitaannya, dengan demikian membuat koneksi untuk dunia roh. Ketiga, dengan membaca “San Guan Jing” dalam ritual siang, seseorang berdoa untuk mengangkat kesialan dari orang lain, dan mendoakah berkah dan pengampunan dari Yang Maha Kuasa, dengan demikian berarti membangun koneksi dengan dunia kemanusiaan.
30. Apakah yang disebut “Wan-Fa-Zong-Tan”?“Wan-Fa-Zong-Tan” secara harafiah berarti “Altar dari Sepuluh Ribu Kejayaan”. Terdapat empat altar utama Taois; mereka adalah altar Zheng-Yi di gunung Long-Hu di propinsi Jiangxi; Altar Shang-Qing di gunung Mao-Shan; Altar Ling-Bao di gunung Ge-Zhao; dan Altar Jing-Ming di gunung Xi-Shan.Pada jaman dinasti Yuan, dikarenakan berbagai macam alasan, maka ketiga altar diruntuhkan dan fungsinya kemudian disatukan dengan altar Zhengyi di gunung Long-Hu. Setelah penyatuan ini, altar Zheng-Yi berubah namanya menjadi “Wan-Fa-Zong-Tan” dan sampai saat ini masih digunakan di lokasi aslinya.31. Apakah “San-Jie, Shi-fang”?“San-Jie” berarti “Tiga Alam”. Dari sudut pandang waktu, maka alam tersebut adalah Alam Wu-Ji, alam Tai-Ji dan alam Dunia. Dari sudut pandang ruang, maka dapat dibagi menjadi Alam Surga, Alam Bumi dan Alam Air. Dari sudut pandang progres, maka alam tersebut dapat dikategorikan menjadi Alam Keinginan, Alam Bentuk, dan Alam Tanpa Bentuk.“Shi-Fang” merujuk kepada sepuluh penjuru di ruang; mereka secara umum dikenali sebagai delapan arah plus atas dan bawah.32. Apakah “Si-En, San-You”?Arti dari “Si-En” adalah “Empat Kemuliaan”. Mereka adalah, kemuliaan yang diberikan oleh Langit dan Bumi, kemuliaan yang diberikan dari Kaisar, kemuliaan yang diberikan oleh Orang tua, dan kemuliaan yang diberikan oleh Guru. Inilah kemuliaan yang seseorang perlu selalu ingat dan coba untuk dibalas budinya.“San-You” adalah tiga kepunyaan. Disebutkan sebagai mereka yang memiliki cinta kasih, mereka yang memiliki kebijaksanaan dan mereka yang memiliki hubungan khusus dengan silsilah Taois. Kepada merekalah seharusnya kita perlu mendekatkan diri.
CATATAN ADMIN : Diringkas dari buku yang ditulis oleh Wang Xing Yang Daoshi (wakil ketua di Baiyun guan) dan diijinkan untuk dishare dalam bahasa Indonesia.
Sumber Di Sini
0 comments:
Post a Comment