free counters

Friday, September 23, 2011

"KALAU MAU BISA"

Kick Andy - Metro TV -- > Jumat, 23 September 2011 21:30:00 WIB
kick andyApapun yang ingin kita raih, pasti bisa kita dapatkan, asal mau melakukankannya. Siapa yang tak mengenal Oscar Pistorius Leonard Carl? Pelari asal Afrika Selatan yang dikenal sebagai “blade runner” yang saat ini telah berhasil menjadi atlet berkaki palsu pertama yang ikut kejuaraan atletik dunia di Daegu - Korea Selatan, berkompetisi melawan para atlet berkaki normal. Masih ingat Hee Ah Lee - pianist yang terlahir dengan down syndrom serta kelainan jemari tangan asal Korea Selatan yang juga pernah hadir dalam Kick Andy? Ada juga penulis buku “No One’s Perfect” - Hirotada Ototake dari Jepang serta penulis buku “Life Without Limits” - Nick Vujicic dari Australia. Mereka adalah pribadi-pribadi hebat yang meski tidak lengkap secara fisik, tetapi mampu menunjukkan kemampuannya yang setara dengan orang berfisik normal. Tamu-tamu Kick Andy kali ini tentu akan membuat kita ingat fisik sehat yang kita miliki sekaligus juga membuat kita menjadi lebih bersyukur atas kehidupan ini.
Albertha Aceng Dani Setyawan alias Aceng. Laki-laki yang lahir tanpa tangan ini memiliki banyak talenta. Mulai dari menjalankan aktivitas kesehariannya, bermain alat musik seperti gitar, bass dan drum, bahkan menyetir mobil standar tanpa modifikasi. Ketika melakukan banyak hal, Aceng menggunakan kedua kakinya sebagai pengganti fungsi tangan. Kelincahannya menggunakan kaki sudah dilatih Aceng sejak masih kanak-kanak. Tak hanya mampu bermain alat musik, Aceng bisa melakukan aktivitas lain yang biasanya membutuhkan dua tangan. Aceng juga bisa mengendarai sepeda motor dan mobil. Meski Aceng mampu mengendarai motor dan mobil menggunakan kaki, tetapi tak lantas membuatnya mudah mendapatkan Surat Ijin Mengemudi atau SIM. Pelecehan dan cemooh  yang ia terima sejak kecil, tak menjadikan pria beranak satu ini patah semangat, minder, atau rendah diri. Justru ejekan dan padangan meremehakan dari orang-orang normal membuatnya menjadi lebih bersemangat untuk membuktikan kemampuan dan prestasinya. Kepiawaiannya bermain gitar dengan menggunakan kaki telah membuat Aceng mendapatkan Penghargaan MURI. Festival musik jalanan di tahun 2004 yang pernah ia ikuti, bahkan menjadikan Aceng berhasil meraih gelar the best bass player se-Wonosobo.
Rusidah, meski tak dikaruniai kedua tangan, ia justru memilih menekuni fotografi sebagai profesinya. Selain menerima panggilan untuk mengabadikan berbagai momen penting seperti pernikahan dan acara-acara di lingkungan kantor pemerintahan, Rusidah juga mengelola  studio kecil,  di rumahnya di Desa Botorejo, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo - Jawa Tengah. Tekad dan semangatnya untuk menjadi seorang fotografer kemudian justru mendatangkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Beberapa kali Rusidah menerima bantuan peralatan fotografi dari pemerintah setempat. Berbekal bantuan stimulan itulah kiprah Rusidah sebagai fotografer dimulai. Sejak itu masyarakat tahu kiprahnya. Penonton Kick Andy di dalam studio pun tak lupa di abadikan melalui kameranya (Foto hasil jepretan Rusidah bisa diakses melalui web Kick Andy). Tetapi masih ada ‘secuil’ cita-cita perempuan usia 43 tahun ini yang belum tercapai, yakni ingin buka studio foto kecil-kecilan di pinggir jalan raya. Maklum rumahnya yang sederhana dan berlantai tanah tidaklah representatif untuk usahanya ini. Juga dukungan finasial sang suami sebagai tukang es keliling tak kunjung mencukupi. Tapi ibu satu anak inipun tak pernah putus asa, ia terus bekerja, dan berjuang mewujudkan mimpinya.
Meski hanya memiliki satu kaki Sabar memiliki segudang aktivitas yang cukup ekstrim, dan prestasi yang membanggakan. Baru-baru ini, ia bersama dengan tim ekspedisi Rakyat Merdeka mendaki gunung tertinggi di Eropa, Gunung Elbrus. Tanggal 17 Agustus 2011 lalu bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Sabar mencapai puncak Elbrus. Sebelumnya di tahun yang sama, Sabar berhasil memanjat Tugu Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia. Bahkan ia pun juga pernah sukses menorehkan prestasi dalam kejuaraan panjat dinding bagi penyandang tuna daksa di Korea. Bagi penonton Kick Andy yang hadir di dalam studio juga sempat dikejutkan karena Sabar turun dari atas dengan tali. Pria yang bermukim di Solo Jawa Tengah ini memiliki profesi sebagai pembersih gedung-gedung tinggi. Sabar yang kakinya diamputasi karena kecelakaan jatuh dari kereta api ini, meski telah kehilangan kaki kanan, tak menjadikannya hal itu sebagai kendala baginya. Ia bertekad akan terus mendaki gunung.
Inilah mereka, karena mereka mau, karena itu mereka bisa!
Foto keluarga Rosidah
rosidah

rosidah
Jumat, 23 September 2011 21:30:00 WIB
KALAU MAU, BISA
kick andyApapun yang ingin kita raih, pasti bisa kita dapatkan, asal mau melakukankannya. Siapa yang tak mengenal Oscar Pistorius Leonard Carl? Pelari asal Afrika Selatan yang dikenal sebagai “blade runner” yang saat ini telah berhasil menjadi atlet berkaki palsu pertama yang ikut kejuaraan atletik dunia di Daegu - Korea Selatan, berkompetisi melawan para atlet berkaki normal. Masih ingat Hee Ah Lee - pianist yang terlahir dengan down syndrom serta kelainan jemari tangan asal Korea Selatan yang juga pernah hadir dalam Kick Andy? Ada juga penulis buku “No One’s Perfect” - Hirotada Ototake dari Jepang serta penulis buku “Life Without Limits” - Nick Vujicic dari Australia. Mereka adalah pribadi-pribadi hebat yang meski tidak lengkap secara fisik, tetapi mampu menunjukkan kemampuannya yang setara dengan orang berfisik normal. Tamu-tamu Kick Andy kali ini tentu akan membuat kita ingat fisik sehat yang kita miliki sekaligus juga membuat kita menjadi lebih bersyukur atas kehidupan ini.
Albertha Aceng Dani Setyawan alias Aceng. Laki-laki yang lahir tanpa tangan ini memiliki banyak talenta. Mulai dari menjalankan aktivitas kesehariannya, bermain alat musik seperti gitar, bass dan drum, bahkan menyetir mobil standar tanpa modifikasi. Ketika melakukan banyak hal, Aceng menggunakan kedua kakinya sebagai pengganti fungsi tangan. Kelincahannya menggunakan kaki sudah dilatih Aceng sejak masih kanak-kanak. Tak hanya mampu bermain alat musik, Aceng bisa melakukan aktivitas lain yang biasanya membutuhkan dua tangan. Aceng juga bisa mengendarai sepeda motor dan mobil. Meski Aceng mampu mengendarai motor dan mobil menggunakan kaki, tetapi tak lantas membuatnya mudah mendapatkan Surat Ijin Mengemudi atau SIM. Pelecehan dan cemooh  yang ia terima sejak kecil, tak menjadikan pria beranak satu ini patah semangat, minder, atau rendah diri. Justru ejekan dan padangan meremehakan dari orang-orang normal membuatnya menjadi lebih bersemangat untuk membuktikan kemampuan dan prestasinya. Kepiawaiannya bermain gitar dengan menggunakan kaki telah membuat Aceng mendapatkan Penghargaan MURI. Festival musik jalanan di tahun 2004 yang pernah ia ikuti, bahkan menjadikan Aceng berhasil meraih gelar the best bass player se-Wonosobo.
Rusidah, meski tak dikaruniai kedua tangan, ia justru memilih menekuni fotografi sebagai profesinya. Selain menerima panggilan untuk mengabadikan berbagai momen penting seperti pernikahan dan acara-acara di lingkungan kantor pemerintahan, Rusidah juga mengelola  studio kecil,  di rumahnya di Desa Botorejo, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo - Jawa Tengah. Tekad dan semangatnya untuk menjadi seorang fotografer kemudian justru mendatangkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Beberapa kali Rusidah menerima bantuan peralatan fotografi dari pemerintah setempat. Berbekal bantuan stimulan itulah kiprah Rusidah sebagai fotografer dimulai. Sejak itu masyarakat tahu kiprahnya. Penonton Kick Andy di dalam studio pun tak lupa di abadikan melalui kameranya (Foto hasil jepretan Rusidah bisa diakses melalui web Kick Andy). Tetapi masih ada ‘secuil’ cita-cita perempuan usia 43 tahun ini yang belum tercapai, yakni ingin buka studio foto kecil-kecilan di pinggir jalan raya. Maklum rumahnya yang sederhana dan berlantai tanah tidaklah representatif untuk usahanya ini. Juga dukungan finasial sang suami sebagai tukang es keliling tak kunjung mencukupi. Tapi ibu satu anak inipun tak pernah putus asa, ia terus bekerja, dan berjuang mewujudkan mimpinya.
Meski hanya memiliki satu kaki Sabar memiliki segudang aktivitas yang cukup ekstrim, dan prestasi yang membanggakan. Baru-baru ini, ia bersama dengan tim ekspedisi Rakyat Merdeka mendaki gunung tertinggi di Eropa, Gunung Elbrus. Tanggal 17 Agustus 2011 lalu bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Sabar mencapai puncak Elbrus. Sebelumnya di tahun yang sama, Sabar berhasil memanjat Tugu Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia. Bahkan ia pun juga pernah sukses menorehkan prestasi dalam kejuaraan panjat dinding bagi penyandang tuna daksa di Korea. Bagi penonton Kick Andy yang hadir di dalam studio juga sempat dikejutkan karena Sabar turun dari atas dengan tali. Pria yang bermukim di Solo Jawa Tengah ini memiliki profesi sebagai pembersih gedung-gedung tinggi. Sabar yang kakinya diamputasi karena kecelakaan jatuh dari kereta api ini, meski telah kehilangan kaki kanan, tak menjadikannya hal itu sebagai kendala baginya. Ia bertekad akan terus mendaki gunung.
Inilah mereka, karena mereka mau, karena itu mereka bisa!
Foto keluarga Rosidah
rosidah

rosidah 
 
Sumber  : http://www.kickandy.com/theshow/1/1/2177/read/KALAU-MAU-BISA-
 

Thursday, September 22, 2011

Judul Jurnal Wirelles dan Komunikasi Broadband

Posting Judul Jurnal Anda

Wednesday, September 21, 2011

Judul Jurnal IMK

Silakan Posting Judul Jurnal Anda ...

Tuesday, September 20, 2011

Judul Jurnal Sistem Multimedia

Silakan Posting Judul Jurnal Anda

Monday, September 19, 2011

Judul Jurnal Programming Visual

Silakan Posting Judul Jurnalnya

Friday, September 16, 2011

IMK

Thursday, September 15, 2011

Cara Buat Antena WajanBolic


Ni artikel sebetulnya sudah banyak yang mengupas, mengulas dan meng-copas, termasuk teman saya mantan dedengkot Orari juga seneng experimen bikin antena keq gini, juga Pak Lurah client saya yg punya usaha sampingan bengkel las malah dapat orderan dari ISP buat nglobangin puluhan Wajan dan merangkai pralonnya. Well…, mari kita bagi-bagi info buat yang belum tahu apa sih antena WajanBolic/ penggorengan itu dan gimana sih buatnya..? Ini artikel saya copasin aja yah… habis gak banyak waktu buat nulis dan foto-foto boss yg penting niatnya sebar-sebar ilmu… Well… biarkan gambar yang bercerita yak… Lanjuuut…
  • Siapkan material yang dibutuhkan USB WLAN, wajan / penggorengan, pipa pralon 3″, pipa pralon 1.25″ dan dop pralon, kabel USB yang di perpanjang dan USB Extender jika di perlukan.
Material Wajanbolic e-goen
Material Wajanbolic
  • Lubangi wajan, siapkan dop pralon 3″ dan dop pralon 1.25″ yang di bor di tengahkan. Kemudian baut dop pralon 3″ ke dasar wajan.
Wajan untuk wajanbolic
Wajan untuk wajanbolic
  • Wajan tampak belakang sesudah di bautkan dop pralon di muka wajan.
Wajan tampak belakang
Wajan tampak belakang
  • Siapkan USB WLAN. Tutup USB WLAN dengan karet untuk melindungi USB WLAN dari hujan.
USB WLAN
USB WLAN
  • Masukan karet pelindung ke USB WLAN.
USB WLAN dalam lindungan karet
USB WLAN dalam lindungan karet
  • masukan USB WLAN yang dilindungi karet ke pralon 1.25″ sebagai dudukan. Posisikan USB WLAN sekitar 5.3 cm dari ujung pralon yang paling jauh dari wajan.
USB WLAN pada pralon 1.25"
USB WLAN pada pralon 1.25″
  • USB WLAN pada pralon, tampak dari sudut lain.
USB WLAN dalam pralon 1.25"
USB WLAN dalam pralon 1.25″
  • Dop untuk di letakan di ujung pralon 3″. Semua dinding dop pralon ditutup dengan lakban aluminium. Kombinasi dop pralon yang di lapisi lakban alumunium dan pralon yang ditutupi kalban aluminium sebetulnya menjadi konstruksi antenna kaleng. Di ambil foto dari muka.
dop pralon  3"
dop pralon 3″
  • Tutup pralon untuk diletakan di ujung pralon. Di ambil foto dari belakang.
Dop pralon 3" dari belakang
Dop pralon 3″ dari belakang
  • Pralon 3″ dilapis lakban aluminium sepanjang 20cm, tidak sampai ujung. Sisakan beberapa sentimeter yang dihitung dari fokus wajan. Lubangi wajan sekitar 5.3 cm dari ujung, untuk connector USB WLAN.
Pralon 3"
Pralon 3″
  • USB WLAN sudah dimasukan ke pralon. USB WLAN keluar pada jarak sekitar 5.3 cm dari ujung pralon.
USB dalam pralon 3"
USB dalam pralon 3″

pralon 3" dari sudut 2
pralon 3″ dari sudut 2
  • Masukan dop pralon 3″.
pralon 3" ditutup tampak samping
pralon 3″ ditutup tampak samping

Pralon 3" ditutup tampak muka
Pralon 3″ ditutup tampak muka
.Masukan pralon 3″ ke tutup pralon 3″ yang sudah di baut ke wajan.
Pralon 3" di Wajanbolic
Pralon 3″ di Wajanbolic
  • WajanBolic dah selesai. Sambungkan kabel USB yang sudah di perpanjang dengan kabel UTP. Wajanbolic siap digunakan.
Wajanbolic e-goen



















WajanbolicSumber : opensource.telkomspeedy.com/wiki

Monday, September 12, 2011

KUE BULAN (Mooncake)

http://www.sinica.edu.tw/tit/festivals/fig/0996_cake.gif

Budaya-Tionghoa.Net | Setiap menjelang tanggal limabelas di bulan ke delapan penanggalan Imlek, biasanya kita banyak melihat kue dengan bentuk khas di jual dimana-mana. Kue-kue kecoklatan dengan bentuk menarik  berukir-ukir, dan biasanya dikemas dalam kotak kotak cantik ini dikenal dengan nama Tiong Chiu Pia, yang artinya kue pertengahan musim gugur.

Penanggalan Imlek berdasarkan edaran bulan, mencatat puncak setiap musim. Dan tanggal 15 bulan 8 imlek yang biasa disebut Zhong Qiu (tiong chiu, atau Chung ch’iu) ini sejak jaman Song (420) diresmikan sebagai festival/ perayaan puncak musim gugur dalam penanggalan imlek. Yang mana tahun ini jatuh pada tanggal 22 September 2010, dipercaya adalah saat dimana bulan purnama paling besar terlihat.

Pada festival ini biasanya keluarga besar berkumpul, anak perempuan yang sudah menikah pulang ke rumah orangtuanya, mengajak suami dan anak-anaknya sambil membawakan penganan khas untuk disantap bersama keluarga sambil menikmati indahnya bulan purnama. Dahulu, sebelum adanya listrik, di beberapa tempat perayaan pertengahan musim gugur ini dimeriahkan juga dengan pasar malam dan orang  menggantungkan lentera-lentera di lapangan besar, sehingga orang dapat berjalan jalan dalam keramaian laksana siang hari.

Kue Bulan (yue bing) adalah penganan wajib dalam festival ini. Kue kue yang dipanggang hingga keemasan ini terdiri dari bagian luar dan bagian isi. Biasanya berbentuk bulat, dengan hiasan yang dicetak serupa ukiran berbentuk bunga, tumbuhan, kelinci atau awan, menggambarkan bayang-bayang yang kita lihat di permukaan bulan. Gambar gambar ini tercipta, dikaitkan dengan legenda Chang O, seorang dewi yang tinggal di bulan ditemani seekor kelinci kesayangannya.

Legenda lain, dikaitkan dengan kue bulan adalah kisah patriotik tentang bangsa Han, yang melakukan pemberontakan terhadap penindasan bangsa mongol di jaman Yuan (). Pada masa itu, bangsa Mongol sangat ketat mengawasi patriot-patriot suku Han, sehingga antar mereka sulit melakukan komunikasi. Akhirnya rencana pemberontakan di tulis di kertas, dan diselipkan ke dalam isi kue bulan, dan dihantarkan kepada sesama patriot. Cara ini memungkinkan rencana perlawanan diketahui banyak orang han, tanpa sepengetahuan penguasa mongol, yang menghasilkan satu kemenangan yang diingat sepanjang jaman, diceritakan dari generasi ke generasi, terutama saat keluarga berkumpul menikmati kue bulan ini.

Masing masing daerah punya keistimewaan sendiri dalam pembuatan kue ini. Mulai dari adonan luar dan adonan isi, yang biasanya terbuat dari pasta kacang hijau, atau kacang tanah, atau biji  bunga teratai, hingga yang disesuaikan dengan hasil alam setempat, seperti isi nangka, isi nanas, isi duren seperti yang bisa ditemukan di Jakarata.
Kue bulan ala jakarta, merk yang paling terkenal adalah sin hap hoat, bentuknya bundar sempurna persis bulan purnama, dengan ketebalan sekitar 1.5 sentimeter punya keunikan sendiri dibanding kue bulan dari negeri asalnya. Dengan adonan kulit yang tidak banyak berminyak dan tidak begitu manis, namun biasanya bagian isinya terbuat dari buah buahan setempat yang dijadikan pasta manis.
Dengan ukuran diameter berlainan karena kalau digunakan untuk sembahyang biasanya terdiri dari 7 atau 5 atau 3 buah, disusun seperti piramid dari paling besar ke paling kecil.

Sedankan kue bulan dari medan, bentuk dan rasanya hampir sama dengan buatan malaysia dan singapura, lebih legit karena terbuat dari adonan tepung dan minyak, kadangkala untuk isinya ditambahi telur matang bagian merahnya. Dikatakan standar kue bulan yang top adalah yang kulitnya tipis, isinya banyak tapi kulitnya tidak boleh sampai retak, juga jumlah merah telurnya semakin banyak semakin mahal.

Cara menikmati kue bulan, karena manis dan legitnya, biasanya satu kue bulan tidak pernah dimakan sendirian, idealnya satu buah kue bulan dipotong jadi delapan, selain karena ukuran yang standar, juga karena delapan dalam dialeknya sama bunyi dengan kata fat, yang berarti rejeki atau kaya. Selain itu, juga dimakan bersama dengan teh, yang rasanya cenderung pahit seperti misalnya teh long jin, pu erh atau teh tubruk, untuk melarutkan lemak dan rasa manis di lidah.

Di Glodok Jakarta, bisa ditemukan berbagai macam model kue bulan atau moon cake. Mulai dari yag buatan lokal. Sampai yang buatan malaysia, hongkong dan china. Namun cara menikmatinya sama saja, dipotong, dimakan, lalu dibasuh dengan teh hangat, nyammmmm.
(Julia Lau )

Thursday, September 8, 2011

Jenis Teknologi Wireless

Bukan tanpa disadari Teknologi Informasi berkembang dengan sangat cepat hingga ke pelosok dunia, namun juga bukan dengan kemauan kuat dan kerja keras (untuk mempromosikan), teknologi informasi yang di ketuai oleh komputer ini menjadi fenomena yang linier dengan perkembangan kemajuan zaman

perkembangan teknologi informasi yang sedemikian cepat di dunia, tidak lepas dari kemampuan komputer untuk melakukan Komunikasi data dan juga membentuk sebuah jaringan komputer baik itu jaringan lokal maupun jaringan internet

Ternyata, dalam perkembangannya, komputer tidak berdiri sendiri untuk membentuk itu semua, komputer membutuhkan teknologi konektivitas yang menjadi partner setia komputer dan menjadi kaki tangan komputer di dalam sebuah organisasi teknologi informasi

nah, karena teknologi informasi berjalan linear dengan perkembangan zaman yang semakin menutut manusia untuk senantiasa mobile (bergerak), maka teknologi konektivitas yang seharusnya paling berkembang adalah teknologi konektivitas yang bersifat wireless (nirkabel), lantas apa saja jenis dari teknologi konektivitas wireless tersebut, berikut beberapa teknologi koneksi data nirkabel yang cukup banyak digunakan saat ini:

1. WiFi 802.11g: merupakan spektrum dasar yang paling banyak digunakan untuk menangani permasalahan seputar konektivitas saat ini, teknologi ini mampu melakukan transfer data hingga kecepatan maksimal 54 mbps, atau sekitar 6.75 MBps, (mengapa 54 berubah menjadi hanya 6.75???? silahkan lihat artikel tentang konversi KBps ke Kbps )

2. WiFi 802.11n: merupakan teknologi WiFi yang paling cepat, karena mampu menangani transfer data hingga kecepatan maksimal 300 Mbps

3. Bluetooth standar: perangkat yang paling sering kita temui di gadget seperti HandPhone maupun perangkat elektronik lainnya, memiliki kecepatan transfer maksimal hanya 3 Mbps

4. Bluetooth 3.0: generasi penerus dari bluetooth standar diatas, teknologi ini memungkinkan transfer data hingga 24 Mbps

5. Wigig: baca artikel ==> wigig, hostspot supercepat, untuk mengetahui lebih jauh seputar wigig

6. Wireless USB: memiliki kecepatan transfer hingga 110 Mbps dalam radius 10 meter, dan pada radius 3 meter, kecepatannya meningkat hingga 4 kali lipat, yaitu menjadi 480 Mbps

7. Wireless HD: Teknologi ini khusus bagi pecinta film atau penggemar video berdefinisi tinggi (High Definition), pada jarak 10 meter, kecepatan transfernya hingga 4 Gbps, namun menurut teori kecepatan transfernya justru bisa menembus 25 Gbps

8. Zigbee: teknologi standar wireless yang dikatakan paling hemat daya (listrik) karena hanya mampu menghandle transfer data dengan kapasitas kecil saja, namun teknologi ini memiliki keunggulan, yaitu dapat menyampaikan respon suatu instruksi dengan cepat, contohnya pada remote control

sumber: iTempo

Saturday, September 3, 2011

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More